Sabtu, 18 September 2010

Sepak Bola

Dulu sewaktu masih duduk di bangku SD,saya bercita-bercita menjadi pemain sepakbola profesional dan menjadi orang yang sukses.Setelah menimbang-nimbang beberapa alternatif cita-cita, akhirnya saya memutuskan bahwa cita-cita saya adalah ingin jadi Pelatih Sepakbola. Sebuah cita-cita yang cukup tinggi untuk bisa diraih oleh bocah seperti saya yang waktu itu masih duduk di bangku kelas 5 SD, juga terhitung terlampau jauh untuk bisa dijangkau oleh tangan seorang penggembala kambing.

Dalam waktu yang hampir bersamaan, saya pun menyiapkan cadangan cita-cita, sebagai langkah antisipasi jika cita-cita saya yang pertama gagal tercapai. Berhubung hampir setiap sore saya bermain sepakbola bersama kawan-kawan sebaya saya di lapangan depan balai desa, ditambah dengan seringnya kakak saya menonton pertandingan sepakbola dan sepakbola dunia yang disiarkan oleh TVRI setiap hari minggu malam sehingga secara tidak langsung saya ingin untuk ikut menonton. Entahlah, setiap melihat aksi-aksi para pemain di lapangan,

Jiwa bocah saya tergetar. Ketika melihat tendangan geledeknya Ronaldo, melihat sliding tackle-nya Franco Baresi dan Lothar Matheus yang keras tapi bersih, melihat dribbling-nya C.Ronaldo, Ada desiran-desiran aneh yang mampir di dada saya. Sungguh-sungguh tergetar dan sungguh-sungguh berdesir, getar dan desir yang insya Allah tulus, karena waktu itu saya belum tahu bahwa gaji pemain sepakbola ternyata juga lumayan tinggi.Namun cita-cita saya ini tak berumur lama, meski bukan berarti hilang sama sekali, karena satu tahun kemudian, berdasarkan kemampuan sepakbola saya yang jika dibandingkan teman-teman saya hanya termasuk dalam golongan biasa-biasa saja, saya memutuskan untuk menggeser cita-cita saya di bidang sepakbola,

Dari menjadi pemain sepakbola ke pelatih sepakbola. Maka mulailah saya dengan mengenali satu-persatu pelatih sepakbola yang eksis waktu itu, Jose Morino menjadi pelatih favorit saya dengan alasan sederhana. bahwa sebelum menjadi pelatih, Jose Morino lebih dikenal sebagai pelatih misterius sepakbola daripada sebagai pelatih sepakbola lainnya. Langkah berikutnya dalam meniti cita-cita menjadi pelatih sepakbola adalah dengan memasukkan sebanyak mungkin nama-nama pemain sepakbola plus posisinya ke dalam otak saya, sehingga ketika berbicara tentang sepakbola dengan saya, jangan heran jika Anda mendengar nama-nama pemain dan klub yang sama sekali belum pernah Anda dengar, lengkap dengan sejarahnya masing-masing.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar