Sabtu, 18 September 2010

IMPIANKU

Suatu hari aku ada penilaian olahraga.penialaiannya adalah berlari 1 putaran mengelilingi komplek sekolah SMPN 29 Semarang. Waktu itu aku berlari dikloter pertama.aku berlari bersama 3 temanku yaitu Alam, Duta dan Nuri .terus aku berlari dan aku mencatat waktu tercepat.setelah beberapa hari kemudian aku dipanggil oleh guru olahraga.ternyata aku dipanggil disuruh untuk mengikuti seleksi softball-baseball kota Semarang pada hari minggu di SMK 1 Semarang. Terus saya memilih untuk mengikutinya.saatnya tiba pada hari seleksi.waktu itu seleksinya dimulai jam 07.00.kemudian seleksinya itu ada lari mengelilingi lapangan .

Akhirnya aku lolos seleksi softball-baseball.kemudian aku disuruh latihan setiap minggu pada hari minggu jam 07.00.terus aku latihan setiap minggu bersama temanku Duta. Banyak sekali anak yang latihan dari berbagai SMP di kota Semarang ini.mulai dari SMP terkenal hingga SMP yang tidak populer. Kemudian latihan hari ini kita disuruh bermain lempar tangkap dengan bola softball.kemudian kita semua dibagi menjadi dua tim yaitu tim softball dan tim baseball.

Kemudian saya terbagi dalam baseball.di dalam tim ini saya mendapat teman baru dari SMP lain di kota Semarang . Pelatih yang melatih kita semua adalah mister Frank dari Amerika dan Pak Yoyok pemain senior dari tim baseball. setiap minggu saya latihan dengan keras karena saya ingin mewujudkan cita-cita pelatihku untuk membuat tim dari kota Semarang ini.dan setiap minggunya aku berlatih aku mendapatkan ilmu cara melempar yang benar,cara berlari yang benar,dan cara memukul yang benar,dan masih banyak yang lainnya.

Kemudian dari minggu ke minggu yang berlatih semakin sedikit sampai-sampai kita belum juga membuat satu tim buat kompetisi bagi kota Semarang. padahal aku ingin menjadi pemain bagi kota Semarang. hingga kini kita masih belum juga membuat satu tim baseball.untuk mewujudkannya. aku berfikir,"mengapa anak-anak yang mengikuti softball-baseball ini tidak memiliki bakat?".dan akhirnya aku menyadari bahwa kita tak boleh mengeluh dan kita juga harus bisa konsisten terhadap apa yang telah kita ikuti dan mempertanggungjawabkannya.bila aku berfikir jika kita bisa berkonsisten pasti kita akan mendapat hal yang kita inginkan dan kita impikan.

Sepak Bola

Dulu sewaktu masih duduk di bangku SD,saya bercita-bercita menjadi pemain sepakbola profesional dan menjadi orang yang sukses.Setelah menimbang-nimbang beberapa alternatif cita-cita, akhirnya saya memutuskan bahwa cita-cita saya adalah ingin jadi Pelatih Sepakbola. Sebuah cita-cita yang cukup tinggi untuk bisa diraih oleh bocah seperti saya yang waktu itu masih duduk di bangku kelas 5 SD, juga terhitung terlampau jauh untuk bisa dijangkau oleh tangan seorang penggembala kambing.

Dalam waktu yang hampir bersamaan, saya pun menyiapkan cadangan cita-cita, sebagai langkah antisipasi jika cita-cita saya yang pertama gagal tercapai. Berhubung hampir setiap sore saya bermain sepakbola bersama kawan-kawan sebaya saya di lapangan depan balai desa, ditambah dengan seringnya kakak saya menonton pertandingan sepakbola dan sepakbola dunia yang disiarkan oleh TVRI setiap hari minggu malam sehingga secara tidak langsung saya ingin untuk ikut menonton. Entahlah, setiap melihat aksi-aksi para pemain di lapangan,

Jiwa bocah saya tergetar. Ketika melihat tendangan geledeknya Ronaldo, melihat sliding tackle-nya Franco Baresi dan Lothar Matheus yang keras tapi bersih, melihat dribbling-nya C.Ronaldo, Ada desiran-desiran aneh yang mampir di dada saya. Sungguh-sungguh tergetar dan sungguh-sungguh berdesir, getar dan desir yang insya Allah tulus, karena waktu itu saya belum tahu bahwa gaji pemain sepakbola ternyata juga lumayan tinggi.Namun cita-cita saya ini tak berumur lama, meski bukan berarti hilang sama sekali, karena satu tahun kemudian, berdasarkan kemampuan sepakbola saya yang jika dibandingkan teman-teman saya hanya termasuk dalam golongan biasa-biasa saja, saya memutuskan untuk menggeser cita-cita saya di bidang sepakbola,

Dari menjadi pemain sepakbola ke pelatih sepakbola. Maka mulailah saya dengan mengenali satu-persatu pelatih sepakbola yang eksis waktu itu, Jose Morino menjadi pelatih favorit saya dengan alasan sederhana. bahwa sebelum menjadi pelatih, Jose Morino lebih dikenal sebagai pelatih misterius sepakbola daripada sebagai pelatih sepakbola lainnya. Langkah berikutnya dalam meniti cita-cita menjadi pelatih sepakbola adalah dengan memasukkan sebanyak mungkin nama-nama pemain sepakbola plus posisinya ke dalam otak saya, sehingga ketika berbicara tentang sepakbola dengan saya, jangan heran jika Anda mendengar nama-nama pemain dan klub yang sama sekali belum pernah Anda dengar, lengkap dengan sejarahnya masing-masing.