Minggu, 03 November 2019

EKONOMI MANAJERIAL
PENGEMBANGAN MATERI
Dr. Supawi Pawenang, SE, MM








Disusun
Kuncoro Wibowo
2017020046



FAKULTAS EKONOMI MANAJEMEN
UNIVERSITAS ISLAM BATIK SURAKARTA
2019






EKONOMI MANAJERIAL 

A. Pengertian Ekonomi Manajerial
Ekonomi manajerial adalah pengetahuan yang menunjukkan adanya aplikasi teori ekonomi dan analisis pengetahuan pengambilan keputusan yang menelaah bagaimana organisasi dapat mencapai tujuan secara efisien. Pusat perhatian ekonomi manajerial adalah konsep keuntungan, dimana keuntungan merupakan selisih penerimaan perusahaan total dengan biaya total. Ekonomi manajerial banyak menggunakan model dengan tujuan untuk pendidikan, penjelasan, dan prediksi. Simbol yang digunakan dalam model dapat berupa variabel, grafik, dan matematik. Analisis present value dilakukan dengan mendiskontokan aliran kas masa sekarang dengan tujuan untuk pengambilan keputusan.
Ekonomi manajerial memperhatikan perilaku Konsumsi, Pasar, dan Produksi berdasarkan teori teori untuk menghasilkan laba, karena pada hakekatnya pada ekonomi manajerial itu haruslah menghasilkan laba dan menguntungkan pada pihak yang diuntungkan.
  
B. Peran dan Tujuan  Ekonomi Manajerial


Peran dan Tujuan Ekonomi Manajerial
1. Mengatur Keuangan
Dengan ekonomi manajerial dapat digunakan untuk mengatur sistem keuangan yang baik. Ekonomi manajerial penting untuk mengidentifikasi biaya mana yang penting dan biaya mana yang tidak perlu. Ini bertujuan untuk menghindari defisit perusahaan.
2. Sebagai Alat Evaluasi
Ekonomi manajerial dapat digunakan sebagai alat evaluasi jika ada perubahan manajer baru. Jadi manajer baru dapat mempelajari apa yang kurang dan apa yang dapat dilanjutkan dari strategi ekonomi manajerial yang dilakukan oleh manajer lama. Tentu saja era baru akan menghadirkan pasar baru yang lebih kompetitif di dunia bisnis. Jadi perlu ada evaluasi kebijakan lama.
3. Membantu Manajer Menyelesaikan Masalah
Ekonomi manajerial sangat membantu sebagai analis dalam membuat keputusan yang dibuat oleh manajer.
Seperti yang kita ketahui, kemajuan ekonomi membuat kemajuan dalam kondisi pasar yang berubah sehingga reformasi kebijakan diperlukan sebagai upaya untuk mengembangkan perusahaan atau bisnis yang lebih efektif.
4. Mengetahui Lingkungan Industri, Perusahaan dan Ekonomi
Ekonomi manajerial juga berperan dalam analisis lingkungan industri, perusahaan, dan ekonomi. Analisis lingkungan ini perlu dilakukan untuk menentukan kondisi konsumen, pemasok dan pesaing.
Selain itu, perusahaan juga perlu menganalisis lingkungan tempat produk mereka akan dikeluarkan.

-->


Pada bahasan ekonomi manajerial dibagi menjadi 4 bab antara lain:
1.     Teori Produksi
Teori produksi adalah pembelajaran mengenai suatu proses ekonomi untuk mengubah faktor-faktor produksi (input) menjadi hasil produksi (output).
2.     Teori Konsumsi
Teori Konsumsi menurut Modigliani beranggapan bahwa besarnya konsumsi, tidak harus tergantung berdasarkan dari pendapatan. Karena pada dasarnya pendapatan itu sendiri sangat bervariasi, yaitu ketika seseorang dapat tetap mengatur pendapatannya dari tabungan ketika pendapatan sedang rendah, tinggi, maupun tidak ada pendapatan misal karena pensiun yang telah dibayarkan dimuka, dan lain sebagainya.
3.     Teori Laba
Teori ini menyatakan bahwa beberapa perusahaan, karena factor-faktor seperti skala ekonomi, persyaratan modal yang tinggi, paten, atau perlindungan impor, dapat mengmbangkan posisimonopoli yang memungkinkan mereka untuk mempertahankan laba diatas normal untuk periode waktu yang lebih panjang .

 
-->

C. LABA
-->

Laba bersih adalah laba operasi dikurangi pajak, biaya bunga, biaya riset, dan pengembangan. Laba bersih disajikan dalam laporan rugi-laba dengan menyandingkan antara pendapatan dengan biaya (Hansen and Mowen, 2001: 38).

1.    Unsur-unsur Laba

Unsur-unsur laba antara lain :

a. Pendapatan

Pendapatan adalah aliran masuk atau kenaikkan aktiva suatu perusahaan atau penurunan kewajiban yang terjadi dalam suatu periode akuntansi, yang berasal dari aktivitas operasi dalam hal ini  penjualan barang (kredit) yang merupakan unit usaha pokok perusahaan.

b. Beban

Beban adalah aliran keluar atau penggunaan aktiva atau kenaikkan kewajiban dalam suatu periode akuntansi yang terjadi dalam aktivitas operasi.

c. Biaya

Biaya adalah kas atau nilai equivalen kas yang dikorbankan untuk barang atau jasa yang diharapkan membawa keuntungan masa ini dan masa datang untuk organisasi.


2. Jenis-jenis Laba
Laba dapat digolongkan menjadi beberapa jenis, yaitu:
1.     Laba kotor adalah selisih positif antara penjualan dikurangi retur penjualan dan potongan penjualan.
2.     Laba usaha (operasi) adalah laba kotor dikurangi harga pokok penjualan dan biaya-biaya atas usaha.
3.     Laba bersih sebelum pajak adalah laba yang diperoleh setelah laba usaha dikurangi dengan biaya bunga.
4.     Laba bersih adalah jumlah laba yang diperoleh setelah adanya pemotongan pajak.
Laba sebagai sumber pembiayaan, seperti:
1.     Peningkatan kualitas SDM
2.     Perluasan Produk
3.     Perluasan Pasar
4.     Pembiayaaan Lainnya
5.     Laba sebagai ukuran pembayaran pajak
6.     Laba sebagai ukuran untuk membagi hasil usaha (deviden)
7.     Laba merupakan cerminan kesehatan operasional perusahaan
8.     Laba sebagai sumber pembiayaan kesejahteraan
9. Laba sebagai sumber pembiayaan kepeduliaan perusahaan terhadap masyarakat
--> -->

         
3. Laba Yang Diinginkan Perusahaan

a.     Laba sebanyak mungkin dan selama mungkin. Tetapi ini terkendala oleh keinginan konsumen yang menghendaki: produk sangat berkualitas dan harga yang sangat murah. Oleh karena itu laba yang bisa dicapai adalah bukan maksimal, tetapi optimal.

b.     Laba yang diperoleh dengan cara-cara yang tidak melanggar norma dan etika. Karena, hanya dengan hal tersebut laba dapat berlangsung selama mungkin.





 

-->


 

-->
D. STRATEGI PENGENDALIAN BIAYA

 

-->
Selain pendapatan, biaya merupakan faktor yang sangat penting dalam setiap perusahaan, baik itu perusahaan yang bergerak dibidang jasa maupun perusahaan manufaktur, dan perhitungannya pun harus dilakukan se-efesien dan se-efektif mungkin.Seperti halnya biaya operasional yaitu biaya-biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan untuk menjalankan aktivitas perusahaan guna mencapai tujuan dari perusahaan tersebut.Biaya operasional dapat digunakan sebagai alat untuk meningkatkan profitabilitas yang diupayakan oleh perusahaan. Biaya operasi diharapkan dapat digunakan dan mengalokasikan sumber daya yang dimiliki yang efektif dan efisien.(Henry Simamora,2000)
Biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan dalam beroperasi perlu dikendalikan sebaik-baiknya, karena walaupun operasional dapat berjalan dengan lancar dan baik namun apabila tidak didukung dengan usaha untuk dapat menekan biaya operasional serendah–serendahnya akan berakibat naiknya biaya operasional (Pebriyanti, 2013)
Tingginya biaya operasi akan membuat laba turun, begitu juga jika nilai biaya operasi rendah maka, laba akan naik. Jadi untuk memperoleh laba yang tinggi perlu diperhatikan biaya-biaya yang dikeluarkan dan mengendalikannya secara efektif, selain itu perusahaan dapat mencapai laba sesuai dengan yang ingin dicapainya (Umar Juki, 2008).
Manajemen dapat menempuh beberapa langkah strategi dalam merencanakan peningkatan laba, berdasarkan urutan rekening dalam Laporan Laba Rugi sebagai berikut:
-->
1.      Memulai pengendalian dengan peningkatan penjualan
2.      Memfokuskan pengendalian pada harga Pokok Penjualan dan Laba Kotor
3.      Mengevaluasi Biaya Operasional
4.      Memfokuskan pada pengelolaan aktivitas Pusat Laba.
Langkah awal, manajemen dapat menghitung titik impas usaha dengan analisis Cost Volume Profit.
1.      Pengendalian pada Peningkatan Penjualan
Peningkatan penjualan dapat diperoleh dari volume penjualan dan kenaikan harga.Perencanaan penjualan sangat menguntungkan jika peningkatan biaya tidak lebih besar dari peningkatan pendapatan. Penggunaan Analisa Biaya Volume Laba (CVP), sangat berguna untuk mengetahui berapa banyak pendapatan meningkat akibat dari perubahan volume penjualan. Dalam sebuah perusahaan dapat secara mudah untuk melacak peningkatan pendapatan yang disebabkan peningkatan volume penjualan dan kenaikan harganya.Hal tersebut dikarenakan sistem akuntansi sudah memadai untuk kepentingan tersebut.Dalam kasus ini yang menjadi pertanyaan kunci adalah apakah perubahan-perubahan dalam biaya konsisten dengan volume penjualan yang meningkat.Manajemen mungkin masih perlu untuk mencoba perhitungan lainnya, untuk melihat perubahan biaya pada tingkat penjualan yang lebih tinggi untuk mengetahui tingkat keuntungan yang dapat terjadi.

2.      Pengendalian pada Harga Pokok Penjualan dan Laba Kotor
Dalam usaha, biaya yang pertama kali dikurangkan terhadap pendapatan adalah harga pokok penjualan.Biaya ini dikurangkan dan pendapatan penjualan untuk menentukan laba kotor atau disebut juga marjin kotor (gross margin).Laba kotor merupakan laba sebelum biaya lainnya yang harus dikurangkan terhadap pendapatan penjualan.Harga pokok penjualan adalah biaya variabel langsung, yang berarti biaya tersebut langsung dihubungkan dengan pendapatan dalam berbagai volume penjualan.
Harga pokok penjualan atau HPP adalah istilah yang digunakan pada akuntansi keuangandan pajak untuk menggambarkan biaya langsung yang timbul dari barang yang diproduksi dan dijual dalamkegiatan bisnis. Ini termasuk biaya bahan baku, tenaga kerja langsung, dan biaya overhead dan tidak termasukperiode (operasi) biaya seperti penjualan, iklan atau riset dan pengembangan.

3.      Menganalisis Biaya Karyawan
Manajemen perlu menilai kewajaran rasio setiap pengeluaran terhadap pendapatan penjualan.Apakah biaya yang terjadi sudah wajar dalam jumlahnya?Rasio biaya yang lebih rendah dibandingkan tahun sebelumnya, merupakan hal yang baik, tetapi jumlah persentase biaya gaji terhadap penjualan bukan merupakan esensi pengendalian biaya.Belum tentu pada persentase biaya karyawan yang tinggi berarti manajemen harus mengurangi biaya tersebut. Mengurangi karyawan mungkin akan berakibat terhadap kapasitas penjualan dan dapat menghambat kenaikan pendapatan dan penjualan. Manajemen perlu untuk membuat standar atau pedoman berapa kontribusi biaya karyawan terhadap pendapatan penjualan.
Apabila terjadi suatu masa dimana kondisi lingkungan usaha tidak menguntungkan bagi perusahaan, maka manajemen mungkin dapat menawarkan pensiun dini bagi karyawan yang mempunyai gaji tinggi kemudian digantikan posisinya dengan karyawan dengan tingkat gaji yang lebih rendah.Pada beberapa perusahaan seperti hotel, dapat dilakukan dengan tenaga kerja paruh waktu pada saat tingkat aktivitas usaha tinggi.Namun, jika harga penjualan tidak mendukung tingkat biaya, maka dibutuhkan usaha yang lebih untuk meningkatkan penjualan.

4.      Menganalisa Biaya Periklanan dan Promosi
Banyak perusahaan sangat tergantung pada iklan yang mereka lakukan untuk meningkatkan penjualan.Sebagian lagi melakukan tidak lebih dari sekedar memasang papan logo di gedung atau di jalan dan mengandalkan promosi dari mulut ke mulut. Seperti biaya lain dalammenjalankan usaha, manajemen memerlukan pedoman atau titik acuan untuk mengevaluasi ikian dan biaya prornosi penjualan.
Manajemen sangat perlu mengawasi secara khusus mana iklan dan promosi penjualan yang berfungsi paling baik dan paling berpengaruh pada penjualan.Untuk mengetahui hal tersebut kuncinya adalah pelanggan atau masyarakat mengetahui dan menanggapi atau tidak. Menjaga nama perusahaan di benak masyarakat merupakan prioritas utama pemasaran dan usaha, meskipun untuk mengukur bagaimana nama perusahaan (brand image) benar-benar mempengaruhi pelanggan sangat sulit dilacak. Namun demikian, manajemen perlu mengembangkan beberapa ukuran atau pengujian bagaimana biaya pemasaran mempunyai kontribusi terhadap penjualan.Tentu saja, manajemen dapat mengawasi perusahaan pesaing, tetapi mereka tidak rnungkin untuk memberi tahu mengenai teknik promosi penjualan yang paling efektif.

5.      Mengevaluasi Biaya untuk Fasilitas
Biaya untuk fasilitas yang dimaksud di sini bukan biaya investasi untuk pengadaan fasilitas atau assets, narnun biaya yang timbul akibat adanya fasilitas yang digunakan untuk usaha.Fasilitas tersebut digunakan manajemen dalam menjalankan usahanya baik berupa bangunan dan isinya. Semakin banyak dan luas fasilitas yang digunakan manajemen dalam menjalankan usaha, maka akibatnya akan semakin banyak biaya yang akan ditimbulkan. Contoh dari biaya fasilitas ini antara lain biaya sewa, pemeliharaan, asuransi kebakaran atas isi bangunan, premi asuransi umum, sistem keamanan dan sebagainya.
Meskipun pendapatan penjualan mampu menghasilkan laba, namun apabila pendapatan tersebut masih lebih rendah dari pedomanatau batasan yang telah ditetapkan perusahaan, manajemen tidak perlu menambah ruang fasilitas untuk meningkatkan penjualan.Berdasarkan pedoman tersebut sebenarnya manajemen masih memiliki ruang untuk perumbuhan penjualan tahun berikutnya.

6.      Menelusuri Perincian Biaya Lainnya
Dalam laporan Laba Rugi, kelornpok biaya pada garis terakhir merupakan sekumpulan biaya-biaya yang tidak diklasifikasikan pada biaya di atasnya.Biaya-biaya pada rekening ini pada beberapa perusahaan diklasifikasikan dalam biaya administrasi dan umum. Perusahaan dalam skala kecil memasukkan beberapa biaya seperti: izin, parkir, perlengkapan kantor, perangko dan pengiriman, layanan keanggotaan klub, perjalanan, kredit macet, biaya profesional, kertas toilet, tanda petunjuk, sumbangan, stationery, aktivitas karyawan, peringatan hari besar dan sebagainya. Biaya-biaya tersebut cukup besar jumlahnya diakhir tahun, bahkan terkadang membuat manajemen terkejut karena jumlahnya jauh di atas anggaran dan biaya ini kadang lepas dari perhatian.
Dalam hal ini sudah seharusnya manajemen melakukan pengendalian biaya terhadap rekening ini dan mengabaikannya merupakan kesalahan yang besar.Manajamen dapat membuat peringkat klasifikasi biaya terbesar dalam rekening ini.Manajemen perlu mengindentifikasi kepentingan dan kontribusi biaya-biaya yang terjadi terhadap peningkatan penjualan.Bila perlu manajemen menetapkan suatu pedoman atau batasan seberapa besar jumlah maksimal biaya yang boleh dikeluarkan pada rekening ini.

7.      Memahami Biaya Bunga
Jangan mudah menerima penawaran pinjaman dengan syarat ringan dengan bunga yang rendah jika anda benar-benar tidak membutuhkan fasilitas tersebut.Beban bunga kwuangan merupakan biaya- biaya penggunaan utang untuk mmmbiayai operasional usaha. Biaya Bunga akan mengurangi jumlah Laba Operasional yang diperoleh manajemen dan usaha. Manajemen perlu mempertimbangkan biaya bunga, sebelum memutuskan mengambil kredit dan memutuskan bagaimana usaha dibiayai.

E. Karakteristik Biaya
1.    Uang : Biaya aktiva harus dinyatakan dengan uang
2.    Hak pemakaian : Perusahaan akan mempunyai hak untuk mengggunakan aktiva atau mendapatkan berbagai manfaat dari penggunaan aktiva tersebut
3.    Nilai : Biaya suatu aktiva mencerminkan nilai ekonomis yang nantinya tersebut akan digunakan oleh perusahaan
4.    Kondisi dan pembatasan : hak atas pemakaian bersifat tak bersyarat dan jika aktiva tersebut milik perusahaan melalui pembelian maka hak perusahaan akan aktiva menjadi tidak dapat dibatasi
5.    Unsur Waktu : Jika aktiva memberikan waktu pemakaian yang lama maka akan mencerminkan biaya yang berbeda
6.    Berwujud dan tak berwujud : karena aktiva merupakan hak yang memiliki umur ekonomis
7.    Nilai Guna : kegunaan merupkan esensi dari biaya aktiva, tanpa nilai guna perusahaan tidak akan melakukan pengadaan (perolehan) aktiva
--> --> --> 
F. Tingkatkan Penjualan Dengan Meningkatkan Nilai Tambah
-->

 

-->
Sejumlah pedagang melakukan berbagai taktik penjualan dengan mengandalkan diskon untuk mendorong pembeli melakukan transaksi di tokonya. Walaupun diskon bisa dijadikan sebagai taktif yang efektif, namun bisa menjadikan resiko brand produk rusak dan memotong pendapatan anda. berikut ini cara meningkatkan laba perusahan dengan menambahkan nilai tambah :

1.    Inbound Marketing

Teknik marketing ini mulai dikenal di tahun 2006. Dengan menggunakan inbound marketing maka Anda melakukan marketing sekaligus membuat nilai tambah. Inbound marketing sangat dahsyat untuk semua bisnis termasuk untuk perusahaan dagang.

2.    Layanan Ke Konsumen

Mungkin terdengar sederhana, namun pada fakta di lapangan bahwa pembeli jauh lebih menyukai berbelanja di toko yang memberikan pelayanan terbaik dan tidak hanya sekedar menjual produk saja. Layanan pelanggan yang baik memungkinkan sekali konsumen untuk datang kembali dan melakukan pembelian berulang .
Mendapatkan loyalitas pelanggan memang tidak semudah, karena samakin banyak konsumen yang loyal kepada anda maka semakin pula bisnis anda tetap berkembang. Selain memberikan pelayanan yang baik, lakukan pelanggan dengan memberikan informasi informasi produk baru. Hal ini dapat memberikan perbedaan toko anda dengan pesaing.

3.    Tingkatkan Jumlah Prospek Secara Signifikan

 Di era modern ini cukup mudah meningkatkan jumlah prospek secara signifikan, Anda bisa membuka sistem toko online yang menjangkau ke seluruh wilayah Indonesia dan bahkan mancanegara dengan biaya yang sangat hemat. Jika Anda masih awam dengan internet marketing Anda bisa menggunakan layanan jasa pembuatan website Spica yang akan membantu Anda meningkatkan prospek secara signifikan melalui website. Atau jika Anda sudah memiliki sistem toko online Anda bisa menggunakan jasa optimasi website Andromeda untuk meningkatkan jumlah pengunjung website Anda secara signifikan.

4.    Keahlian Daya Tarik Pelanggan

Seorang pelanggan akan lebih menyukai bila keberadaannya dihargai secara personal, bukan sampai hanya after sales. Mengubah hubungan pembeli dan penjual menjadikan bisnis anda sangat berbeda dengan pesaing lainnya, misalnya memberikan janji temu gratis terhadap pelanggan atau sebaliknya anda berkunjung ke kantor atau tempat usaha mereka.
Bagi penjual online dapat memberikan tips kepada pembeli melalui dukungan interaktif  media sosial seperti tutorial, video, opini dan tips lain yang mungkin dapat bermanfaat untuk pelanggan. Dengan demikian, konsumen lebih percaya dan lebih tertarik melakukan pembelian di toko anda daripada di toko lain.

5.    Bisnis Eksklusivitas

Ketika anda menjual produk yang sama persis dengan pesaing anda, akan sulit sekali memberikan harga tinggi, terutama di pasar yang sangat kompetitif. Namun, pedagang yang cerdas tentu menyadari bahwa banyak pembeli yang bersedia membayar premium untuk barang barang yang tidak dapat mereka beli di tempat lain. Dalam hal ini, bisnis eksklusivitas membantu menciptakan situasi kelangkaan buatan dan memberikan negosiasi dengan harga yang cukup tinggi. Bagi pedagang tidak mudah menentukan produk yang dikenal oleh pelanggan, maka dari itu hal ini merupakan tantangan perusahaan tersendiri.
Pedagang juga dapat mengeksklusifkan kepada pembeli setia sebelum produk anda tersedia di publik, dimana setiap orang dapat membelinya. Akses eksklusif ini dapat berbagai cara seperti penyelenggaraan acara belanja khusus atau akses khusus secara online.

A. Efisiensi Biaya
 
Pembengkakan pengeluaran pada perusahaan adalah salah satu hal yang harus dievaluasi, bila dalam pendapatan tidak diimbangi dengan pengeluaran maka dapat beresiko kerugian perusahaan. Pemotongan gaji karyawan secara sepihak bukanlah solusi yang tepat, sebagai pedagang sebaiknya meningkatkan efisiensi dalam bisnis agar perusahaan anda terhindar dari kerugian. Berikut ini 3 hal sederhana yang dapat anda terapkan di perusahaan anda :

1.    Gunakan Teknologi Yang Tepat

Bagaimana teknologi membantu bisnis untuk meningkatkan efisiensi? Banyak proses yang menjadi sederhana karena menggunakan teknologi yang tepat seperti meningkatkan jumlah otomatisasi, atau mengurangi jumlah pekerjaan dari karyawan. Misalnya, daripada mengelola masalah terkait SDM diatas kertas dapat mengalihkan ke sebuah aplikasi teknologi dimana akan mempermudah karyawan dalam mengajukan sesuatu kepada pemilik bisnis.
Disisi akuntansi penjualan, teknologi perangkat lunak akan lebih membantu secara terperinci dan realtime. Misalnya pelacakan pengeluaran hari ini, dan pada jam yang diinginkan, tanpa harus menunggu kedatangan pihak akuntansi atau supervisor untuk menginformasikan karena data pada teknologi perangkat lunak sudah terekap jelas.
Penggunaan Odoo ERP adalah salah satu sistem informasi yang dapat mengoptimasi bisnis anda secara terintegrasi, saling berhubungan dan mudah dioperasikan. Dalam penggunaan odoo ERP membantu pemilik perusahaan untuk memantau secara realtime data akuntansi, data dokumen, sales, stok barang, point of sales, pengajuan karyawan, informasi kegiatan setiap karyawan dan lainnya dengan akses online. Sistem ERP juga mampu diterapkan dengan removate server could atau tidak perlu sebuah perangkat karena data disimpan di could atau awan. Untuk informasi lebih mengenai Odoo ERP, anda dapat berkonsultasi langsung dengan jasa implementasi odoo ERP

2.    Terapkan Perubahan Budaya Dalam Kerja

Budaya kerja sangat penting untuk mengubah SDM untuk berperilaku produktif, dan menjaga waktu terbuang sia – sia. Oleh karena itu, banyak perusahaan yang tidak mengetahui penetapan tugas setiap individu secara baik, maka dari itu pemilik perusahaan dapat mengelola dengan memanagement tugas melalui sistem ERP.

3.    Identifikasi Siapa Yang Bertanggung Jawab

Beberapa perusahaan sebaiknya memiliki CIO dan COO yang bertanggung jawab untuk meningkatkan sistem dan membantu operasional internal perusahaan serta bertanggung jawab atas produktifitas karyawan karyawannya. Pemilik bisnis juga dapat menggunakan teknologi sistem ERP untuk evaluasi masalah internal, dengan demikian setiap karyawan dapat memberikan alasan mengenai kendala bila tidak mencapai target.

4.    Tingkatkan Branding

Jika anda ingin meningkatkan branding, terlebih dahulu anda harus mengetahui nilai dari awareness atau tingkatan calon konsumen mengenali produk anda. Setelah brand awareness berjalan dengan baik maka secara otomatis calon pembeli akan muncul “interest” dan menggali informasi lebih dalam mengenai produk yang anda buat. Berikut ini langkah meningkatkan brand :

5.    Berinteraksi Melalui Media Sosial

Sosial media seperti facebook, instagram, twitter, Google+ dan lainnya merupakan tombak pergerakan pemasaran bisnis yang sangat baik. Banyak keuntungan yang dapat diraih seperti top of mid, brand recall dan brand recognition. Dengan media sosial, pebisnis juga dapat melakukan interaksi publik yang dapat meningkatkan nilai kepercayaan, dan penawaran khusus langsung kepada calon pembeli.
Pemasaran produk pada media sosial dapat meningkatkan secara langsung brand awareness, hal ini akan membantu promosi anda dibidang online. Setidaknya memiliki sosial media bisnis yang selalu aktif, berikan konten konten yang interaktif, dan selalu memberikan interaksi kepada follower.

6.    Adakan Event Tertentu

Apapun bisnis anda, mengadakan acara secara langsung adalah hal yang paling bagus dalam mendapatkan perhatian calon pembeli dan prospek. Anda juga dapat memberikan event event ini hari spesial seperti pesta natal, pesta perayaan tertentu dan lainnya untuk mengembangkan bisnis seperti peluncuran produk atau promosi.

7.    Mengajukan Kampanye Marketing

Mengajukan iklan memang sangat baik ibu meningkatkan kredibilitas tinggi dan bisa menyakinkan secara langsung. Untuk mendapatkan pengiklan yang baik, anda dapat menargetkan ke media televisi , media cetak ataupun media lain yang cukup populer.

8.    Mengikuti Pameran

Salah satu strategi promosi yang dapat dipakai usaha kecil hingga besar, mengikuti ajang pameran merupakan salah satu cara untuk mengenalkan produk anda ke calon konsumen, memberikan penawaran dan menunjukan identitas perusahaan anda.
Selain itu, anda dapat mengenalkan produk produk anda dengan mengenalkan produk lama yang telah diberikan invoasi baru sehingga konsumen tidak bosan dengan produk yang sudah ada sebelumnya. Dengan demikian anda dapat memicu interest atau minat konsumen dengan mudah.

9.    Bergabung Dengan Bisnis Lain

Bila anda memiliki bisnis yang serupa, anda bisa meningkatkan penjualan dengan bergabung pada bisnis lain yang hampir serupa. Misalnya, anda dapat menawarkan diskon bunga eksklusif kepada pelanggan toko pengantin
--> -->
 
-->
 
-->
-->G. PERAMALAN PERMINTAAN

 

-->


 

-->
Peramalan adalah proses untuk memperkirakan berapa kebutuhan di masa datang yang meliputi kebutuhan dalam ukuran kuantitas, kualitas, waktu dan lokasi yang dibutuhkan dalam rangka memenuhi permintaan barang ataupun jasa. Salah satu jenis peramalan adalah peramalan permintaan. Peramalan permintaan (fOrecasting Demand) merupakan tingkat permintaan produk –produk yang diharapkan akan terealisasi untuk jangka waktu tertentu pada masa yang akan datang.
Menurut Vincers Gapers didalam Management permintaan ada dua jenis permintaan, yaitu:
1.      Permintaan bebas ( independent Demand)
Merupakan permintaan terhadap material, suku cadang atau produk yang bebas atau tidak terkait langsung dengan struktur bill of material (BOM) untuk produk akhir atau item teretentu.
2.      Permintaan  tidak bebas( Dependent Demand)
Merupakan permintaan terhadap material , suku cadang atau produk yang terkait langsung dengan atau diturunkan dari struktur bill of material untuk produk akahir atau item tertentu.
Tujuan peramalan dilihat dengan waktu:
a.  Jangka pendek (Short Term)
Menentukan kuantitas dan waktu dari item dijadikan produksi. Biasanya bersifat harian ataupun mingguan dan ditentukan oleh Low Management.
b.  Jangka Menengah (Medium Term)
Menentukan  kuantitas  dan  waktu  dari  kapasitas  produksi.  Biasanya bersifat bulanan ataupun kuartal dan ditentukan oleh Middle Management.
c.  Jangka Panjang (Long Term)
Merencanakan  kuantitas  dan  waktu  dari  fasilitas  produksi.  Biasanya bersifat tahunan, 5 tahun, 10 tahun, ataupun 20 tahun dan ditentukan oleh Top Management.

-->.  -->
           Karakteristik Peramalan Yang Baik

Peramalan yang baik mempunyai beberapa kriteria yang penting, antara lain akurasi, biaya,dan kemudahan. Penjelasan dari kriteria-kriteria tersebut adalah sebagai berikut :
1.      Akurasi.
Akurasi dari suatu hasil peramalan  diukur dengan hasil kebiasaan dan kekonsistensian peramalan tersebut. Hasil peramalan dikatakan bisa bila peramalan  tersebut bila terlalu tinggi  atau rendah  dibandingkan  dengan kenyataan yang sebenarnya terjadi. Hasil peramalan dikatakan konsisten bila besarnya kesalahan  peramalan  relatif kecil. Peramalan  yang terlalu rendah akan mengakibatkan kekuranga persediaan, sehingga permintaan konsumen  tidak  dapat  dipenuhi  segera  akibatnya  perusahaan dimungkinkan  kehilangan  pelanggan  dan  kehilangan  keuntungan penjualan. Peramalan yang terlalu tinggi akan mengakibatkan terjadinya penumpukan persediaan, sehingga banyak modal yang terserap sia – sia.   Keakuratan  dari  hasil  peramalan  ini  berperan  penting  dalammenyeimbangkan persediaan yang ideal.
2.      Biaya. 
Biaya  yang  diperlukan  dalam  pembuatan  suatu  peramalan  adalah tergantung dari jumlah item yang diramalkan, lamanya periode peramalan, dan metode peramalan yang dipakai. Ketiga faktor pemicu biaya tersebut akan  mempengaruhi  berapa  banayak  data  yang  dibutuhkan,  bagaimana pengolahan  datanya  (  manual  atau  komputerisasi),  bagaimana penyimpanan datanya dan siapa tenaga ahli yang diperbantukan. Pemilihan metode  peramalan  harus  disesuaikan  dengan  dana  yang  tersedia  dan tingkat akurasi yang ingin didapat, misalnya item-item yang penting akan diramalkan  dengan  metode  yang  sederhana  dan  murah.  Prinsip  ini merupakan adopsi dari hukum Pareto ( Analisa ABC ).
3.      Kemudahan
Penggunaan metode peramalan yang sederhana, mudah dibuat, dan mudah diaplikasikan  akan  memberikan  keuntungan  bagi  perusahaan.  Adalah percuma memakai metode yang canggih, tetapi tidak dapat diaplikasikan pada sistem perusahaan karena keterbatasan dana, sumber daya manusia, maupun peralatan teknologi.
1.     Karakteristik Peramalan Yang Baik
Peramalan yang baik mempunyai beberapa kriteria yang penting, antara lain akurasi, biaya,dan kemudahan. Penjelasan dari kriteria-kriteria tersebut adalah sebagai berikut :
1.      Akurasi.
Akurasi dari suatu hasil peramalan  diukur dengan hasil kebiasaan dan kekonsistensian peramalan tersebut. Hasil peramalan dikatakan bisa bila peramalan  tersebut bila terlalu tinggi  atau rendah  dibandingkan  dengan kenyataan yang sebenarnya terjadi. Hasil peramalan dikatakan konsisten bila besarnya kesalahan  peramalan  relatif kecil. Peramalan  yang terlalu rendah akan mengakibatkan kekuranga persediaan, sehingga permintaan konsumen  tidak  dapat  dipenuhi  segera  akibatnya  perusahaan dimungkinkan  kehilangan  pelanggan  dan  kehilangan  keuntungan penjualan. Peramalan yang terlalu tinggi akan mengakibatkan terjadinya penumpukan persediaan, sehingga banyak modal yang terserap sia – sia.   Keakuratan  dari  hasil  peramalan  ini  berperan  penting  dalammenyeimbangkan persediaan yang ideal.
2.      Biaya. 
Biaya  yang  diperlukan  dalam  pembuatan  suatu  peramalan  adalah tergantung dari jumlah item yang diramalkan, lamanya periode peramalan, dan metode peramalan yang dipakai. Ketiga faktor pemicu biaya tersebut akan  mempengaruhi  berapa  banayak  data  yang  dibutuhkan,  bagaimana pengolahan  datanya  (  manual  atau  komputerisasi),  bagaimana penyimpanan datanya dan siapa tenaga ahli yang diperbantukan. Pemilihan metode  peramalan  harus  disesuaikan  dengan  dana  yang  tersedia  dan tingkat akurasi yang ingin didapat, misalnya item-item yang penting akan diramalkan  dengan  metode  yang  sederhana  dan  murah.  Prinsip  ini merupakan adopsi dari hukum Pareto ( Analisa ABC ).
3.      Kemudahan
Penggunaan metode peramalan yang sederhana, mudah dibuat, dan mudah diaplikasikan  akan  memberikan  keuntungan  bagi  perusahaan.  Adalah percuma memakai metode yang canggih, tetapi tidak dapat diaplikasikan pada sistem perusahaan karena keterbatasan dana, sumber daya manusia, maupun peralatan teknologi.
2.    Beberapa Sifat Hasil Peramalan.
Dalam membuat peramalan atau menerapkan suatu peramalan maka ada beberapa hal yang harus dipertimbangkan yaitu :
1.  Ramalan  pasti  mengandung  kesalahan,  artinya  peramal  hanya  bisa mengurangi  ketidakpastian  yang  akan  terjadi,  tetapi  tidak  dapat menghilangkan ketidakpastian tersebut.
2.  Peramalan  seharusnya  memberikan  informasi  tentang  beberapa  ukuran kesalahan, artinya karena peramalan pasti mengandung kesalahan, maka adalah  penting  bagi  peramal  untuk  menginformasikan  seberapa  besar kesalahan yang mungkin terjadi.
3.  Peramalan  jangka  pendek  lebih  akurat  dibandingkan  peramalan  jangka panjang. Hal ini disebabkan karena pada peramalan jangka pendek, faktor-faktor  yang  mempengaruhi  permintaan  relatif  masih  konstan  sedangkan masih panjang periode peramalan, maka semakin besar pula kemungkinan terjadinya  perubahan faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan. 
3.           Mencocokkan Supply Dan Permintaan
Untuk mencocokankan antara supply dan permintaan maka disini perlu diperhatikan apa saja factor-faktor yang mempengaruhi tingkat permintaan(demand).
Permintaan suatu produk pada suatu perusahaan sangat dipengaruhi oleh berbagai faktor lingkungan yang saling berinteraksi dalam pasar yang berada di luar kendali perusahaan. Dimana faktor – faktor lingkungan tersebut juga akan mempengaruhi peramalan. Berikut ini merupakan beberapa faktor lingkungan yang mempengaruhi peramalan [Yami05] :
1.      Kondisi umum bisnis dan ekonomi
2.      Reaksi dan tindakan pesaing
3.      Tindakan pemerintah
4.      Kecenderungan pasar
5.      Siklus hidup produk
6.      Gaya dan mode
7.      Perubahan permintaan
8.      konsumenInovasi teknologi
4.    Akurasi peramalan
Ukuran akurasi peramalan secara umum digunakan untuk mengetahui tingkat perbedaan antara hasil peramalan dengan permintaan yang terjadi untuk melihat kesalahan peramalan.
a.     Mean Absolute Deviation / MAD  (rata-rata absolute mutlak)
Rata-rata penyimpangan absolut merupakan penjumlahan kesalahan prakiraan tanpa menghiraukan tanda aljabarnya dibagi dengan banyaknya data yang diamati,
b.     Mean Square Error /MSE ( rata-rata kuadrat kesalahan)
c.     Mean Forecast Error/ MFE ( rata-rata kesalahan peramalan)
Rata-rata kesalahan kuadrat (MSE, mean square error) memperkuat pengaruh angka-angka kesalahan besar, tetapi memperkecil angka kesalahan prakiraan yang lebih kecil dari satu unit. Sanagat efektif untuk mengetahui apakah suatu hasil peramalan pada perioda tertentu terlalu rendah atau terlalu tinggi.
d.     Mean Absolute Percentage Error/MAPE ( rata-rata persentase kesalahan absolute)
MAPE merupakan ukuran kesalahan relative. Rata-rata persentase kesalahan kuadrat merupakan pengukuran ketelitian dengan cara-cara persentase kesalahan absolute, (MAPE) menunjukkan rata-rata kesalahan absolut prakiraan dalam bentuk persentasenya terhadap data aktualnya yang akan memberikan informasi kesalahan terlalu endah atau terlalu tinggi.
-->
--> 
-->

 

-->