EKONOMI MANAJERIAL
PENGEMBANGAN MATERI
Dr. Supawi Pawenang, SE, MM
Disusun
Kuncoro Wibowo
2017020046
FAKULTAS EKONOMI MANAJEMEN
UNIVERSITAS ISLAM BATIK SURAKARTA
2019
EKONOMI MANAJERIAL
A. Pengertian Ekonomi Manajerial
Ekonomi manajerial adalah
pengetahuan yang menunjukkan adanya aplikasi teori ekonomi dan analisis
pengetahuan pengambilan keputusan yang menelaah bagaimana organisasi dapat
mencapai tujuan secara efisien. Pusat perhatian ekonomi manajerial adalah
konsep keuntungan, dimana keuntungan merupakan selisih penerimaan perusahaan
total dengan biaya total. Ekonomi manajerial banyak menggunakan model dengan
tujuan untuk pendidikan, penjelasan, dan prediksi. Simbol yang digunakan dalam
model dapat berupa variabel, grafik, dan matematik. Analisis present value
dilakukan dengan mendiskontokan aliran kas masa sekarang dengan tujuan untuk
pengambilan keputusan.
Ekonomi manajerial memperhatikan perilaku
Konsumsi, Pasar, dan Produksi berdasarkan teori teori untuk menghasilkan laba,
karena pada hakekatnya pada ekonomi manajerial itu haruslah menghasilkan laba
dan menguntungkan pada pihak yang diuntungkan.
B. Peran dan Tujuan Ekonomi Manajerial
Peran
dan Tujuan Ekonomi Manajerial
1.
Mengatur Keuangan
Dengan
ekonomi manajerial dapat digunakan untuk mengatur sistem keuangan yang baik. Ekonomi
manajerial penting untuk mengidentifikasi biaya mana yang penting dan biaya
mana yang tidak perlu. Ini bertujuan untuk menghindari defisit perusahaan.
2.
Sebagai Alat Evaluasi
Ekonomi
manajerial dapat digunakan sebagai alat evaluasi jika ada perubahan manajer
baru. Jadi manajer baru dapat mempelajari apa yang kurang dan apa yang dapat
dilanjutkan dari strategi ekonomi manajerial yang dilakukan oleh manajer lama. Tentu
saja era baru akan menghadirkan pasar baru yang lebih kompetitif di dunia
bisnis. Jadi perlu ada evaluasi kebijakan lama.
3.
Membantu Manajer Menyelesaikan Masalah
Ekonomi
manajerial sangat membantu sebagai analis dalam membuat keputusan yang dibuat
oleh manajer.
Seperti
yang kita ketahui, kemajuan ekonomi membuat kemajuan dalam kondisi pasar yang
berubah sehingga reformasi kebijakan diperlukan sebagai upaya untuk
mengembangkan perusahaan atau bisnis yang lebih efektif.
4.
Mengetahui Lingkungan Industri, Perusahaan dan Ekonomi
Ekonomi
manajerial juga berperan dalam analisis lingkungan industri, perusahaan, dan
ekonomi. Analisis lingkungan ini perlu dilakukan untuk menentukan kondisi
konsumen, pemasok dan pesaing.
Selain
itu, perusahaan juga perlu menganalisis lingkungan tempat produk mereka akan
dikeluarkan.
Pada
bahasan ekonomi manajerial dibagi menjadi 4 bab antara lain:
1. Teori
Produksi
Teori produksi adalah pembelajaran
mengenai suatu proses ekonomi untuk mengubah faktor-faktor produksi (input)
menjadi hasil produksi (output).
2. Teori
Konsumsi
Teori Konsumsi menurut Modigliani
beranggapan bahwa besarnya konsumsi, tidak harus tergantung berdasarkan dari
pendapatan. Karena pada dasarnya pendapatan itu sendiri sangat bervariasi,
yaitu ketika seseorang dapat tetap mengatur pendapatannya dari tabungan ketika
pendapatan sedang rendah, tinggi, maupun tidak ada pendapatan misal karena
pensiun yang telah dibayarkan dimuka, dan lain sebagainya.
3.
Teori Laba
Teori ini menyatakan bahwa beberapa
perusahaan, karena factor-faktor seperti skala ekonomi, persyaratan modal yang
tinggi, paten, atau perlindungan impor, dapat mengmbangkan posisimonopoli yang
memungkinkan mereka untuk mempertahankan laba diatas normal untuk periode waktu
yang lebih panjang .
C. LABA
-->
Laba bersih adalah laba operasi dikurangi pajak, biaya
bunga, biaya riset, dan pengembangan. Laba bersih disajikan dalam laporan
rugi-laba dengan menyandingkan antara pendapatan dengan biaya (Hansen and
Mowen, 2001: 38).
1. Unsur-unsur Laba
Unsur-unsur laba antara lain :
a. Pendapatan
Pendapatan
adalah aliran masuk atau kenaikkan aktiva suatu perusahaan atau penurunan
kewajiban yang terjadi dalam suatu periode akuntansi, yang berasal dari
aktivitas operasi dalam hal ini penjualan barang (kredit) yang merupakan
unit usaha pokok perusahaan.
b. Beban
Beban adalah
aliran keluar atau penggunaan aktiva atau kenaikkan kewajiban dalam suatu
periode akuntansi yang terjadi dalam aktivitas operasi.
c. Biaya
Biaya adalah
kas atau nilai equivalen kas yang dikorbankan untuk barang atau jasa yang
diharapkan membawa keuntungan masa ini dan masa datang untuk organisasi.
2. Jenis-jenis Laba
Laba dapat
digolongkan menjadi beberapa jenis, yaitu:
1. Laba
kotor adalah selisih positif antara penjualan dikurangi retur penjualan dan
potongan penjualan.
2. Laba
usaha (operasi) adalah laba kotor dikurangi harga pokok penjualan dan
biaya-biaya atas usaha.
3. Laba
bersih sebelum pajak adalah laba yang diperoleh setelah laba usaha dikurangi
dengan biaya bunga.
4. Laba
bersih adalah jumlah laba yang diperoleh setelah adanya pemotongan pajak.
Laba sebagai sumber pembiayaan,
seperti:
1. Peningkatan
kualitas SDM
2. Perluasan
Produk
3. Perluasan
Pasar
4. Pembiayaaan
Lainnya
5. Laba
sebagai ukuran pembayaran pajak
6. Laba
sebagai ukuran untuk membagi hasil usaha (deviden)
7. Laba
merupakan cerminan kesehatan operasional perusahaan
8. Laba
sebagai sumber pembiayaan kesejahteraan
9. Laba
sebagai sumber pembiayaan kepeduliaan perusahaan terhadap masyarakat
-->
-->3. Laba Yang Diinginkan Perusahaan
a. Laba sebanyak mungkin dan selama mungkin. Tetapi ini terkendala oleh keinginan konsumen yang menghendaki: produk sangat berkualitas dan harga yang sangat murah. Oleh karena itu laba yang bisa dicapai adalah bukan maksimal, tetapi optimal.
b. Laba yang diperoleh dengan cara-cara yang tidak melanggar norma dan etika. Karena, hanya dengan hal tersebut laba dapat berlangsung selama mungkin.
D. STRATEGI PENGENDALIAN BIAYA
-->
Selain pendapatan, biaya merupakan faktor yang
sangat penting dalam setiap perusahaan, baik itu perusahaan yang bergerak
dibidang jasa maupun perusahaan manufaktur, dan perhitungannya pun harus
dilakukan se-efesien dan se-efektif mungkin.Seperti halnya biaya operasional
yaitu biaya-biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan untuk menjalankan aktivitas
perusahaan guna mencapai tujuan dari perusahaan tersebut.Biaya operasional
dapat digunakan sebagai alat untuk meningkatkan profitabilitas yang diupayakan
oleh perusahaan. Biaya operasi diharapkan dapat digunakan dan mengalokasikan
sumber daya yang dimiliki yang efektif dan efisien.(Henry Simamora,2000)
Biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan dalam
beroperasi perlu dikendalikan sebaik-baiknya, karena walaupun operasional dapat
berjalan dengan lancar dan baik namun apabila tidak didukung dengan usaha untuk
dapat menekan biaya operasional serendah–serendahnya akan berakibat naiknya
biaya operasional (Pebriyanti, 2013)
Tingginya biaya operasi akan membuat laba turun,
begitu juga jika nilai biaya operasi rendah maka, laba akan naik. Jadi untuk
memperoleh laba yang tinggi perlu diperhatikan biaya-biaya yang dikeluarkan dan
mengendalikannya secara efektif, selain itu perusahaan dapat mencapai laba
sesuai dengan yang ingin dicapainya (Umar Juki, 2008).
Manajemen dapat menempuh beberapa langkah
strategi dalam merencanakan peningkatan laba, berdasarkan urutan rekening dalam
Laporan Laba Rugi sebagai berikut:
1. Memulai
pengendalian dengan peningkatan penjualan
2. Memfokuskan
pengendalian pada harga Pokok Penjualan dan Laba Kotor
3. Mengevaluasi Biaya
Operasional
4. Memfokuskan pada
pengelolaan aktivitas Pusat Laba.
Langkah awal, manajemen dapat menghitung titik
impas usaha dengan analisis Cost Volume Profit.
1. Pengendalian pada Peningkatan Penjualan
Peningkatan
penjualan dapat diperoleh dari volume penjualan dan kenaikan harga.Perencanaan
penjualan sangat menguntungkan jika peningkatan biaya tidak lebih besar dari
peningkatan pendapatan. Penggunaan Analisa Biaya Volume Laba (CVP), sangat
berguna untuk mengetahui berapa banyak pendapatan meningkat akibat dari
perubahan volume penjualan. Dalam sebuah perusahaan dapat secara mudah untuk
melacak peningkatan pendapatan yang disebabkan peningkatan volume penjualan dan
kenaikan harganya.Hal tersebut dikarenakan sistem akuntansi sudah memadai untuk
kepentingan tersebut.Dalam kasus ini yang menjadi pertanyaan kunci adalah
apakah perubahan-perubahan dalam biaya konsisten dengan volume penjualan yang
meningkat.Manajemen mungkin masih perlu untuk mencoba perhitungan lainnya,
untuk melihat perubahan biaya pada tingkat penjualan yang lebih tinggi untuk
mengetahui tingkat keuntungan yang dapat terjadi.
2. Pengendalian pada Harga Pokok Penjualan dan Laba
Kotor
Dalam usaha, biaya yang pertama kali dikurangkan
terhadap pendapatan adalah harga pokok penjualan.Biaya ini dikurangkan dan
pendapatan penjualan untuk menentukan laba kotor atau disebut juga marjin kotor
(gross margin).Laba kotor merupakan
laba sebelum biaya lainnya yang harus dikurangkan terhadap pendapatan
penjualan.Harga pokok penjualan adalah biaya variabel langsung, yang berarti
biaya tersebut langsung dihubungkan dengan pendapatan dalam berbagai volume
penjualan.
Harga pokok penjualan atau HPP adalah istilah
yang digunakan pada akuntansi keuangandan pajak untuk menggambarkan biaya
langsung yang timbul dari barang yang diproduksi dan dijual dalamkegiatan
bisnis. Ini termasuk biaya bahan baku, tenaga kerja langsung, dan biaya
overhead dan tidak termasukperiode (operasi) biaya seperti penjualan, iklan
atau riset dan pengembangan.
3. Menganalisis Biaya Karyawan
Manajemen perlu menilai kewajaran rasio setiap
pengeluaran terhadap pendapatan penjualan.Apakah biaya yang terjadi sudah wajar
dalam jumlahnya?Rasio biaya yang lebih rendah dibandingkan tahun sebelumnya,
merupakan hal yang baik, tetapi jumlah persentase biaya gaji terhadap penjualan
bukan merupakan esensi pengendalian biaya.Belum tentu pada persentase biaya
karyawan yang tinggi berarti manajemen harus mengurangi biaya tersebut.
Mengurangi karyawan mungkin akan berakibat terhadap kapasitas penjualan dan
dapat menghambat kenaikan pendapatan dan penjualan. Manajemen perlu untuk
membuat standar atau pedoman berapa kontribusi biaya karyawan terhadap
pendapatan penjualan.
Apabila terjadi suatu masa dimana kondisi
lingkungan usaha tidak menguntungkan bagi perusahaan, maka manajemen mungkin
dapat menawarkan pensiun dini bagi karyawan yang mempunyai gaji tinggi kemudian
digantikan posisinya dengan karyawan dengan tingkat gaji yang lebih rendah.Pada
beberapa perusahaan seperti hotel, dapat dilakukan dengan tenaga kerja paruh
waktu pada saat tingkat aktivitas usaha tinggi.Namun, jika harga penjualan
tidak mendukung tingkat biaya, maka dibutuhkan usaha yang lebih untuk
meningkatkan penjualan.
4. Menganalisa Biaya Periklanan dan Promosi
Banyak perusahaan sangat tergantung pada iklan
yang mereka lakukan untuk meningkatkan penjualan.Sebagian lagi melakukan tidak
lebih dari sekedar memasang papan logo di gedung atau di jalan dan mengandalkan
promosi dari mulut ke mulut. Seperti biaya lain dalammenjalankan usaha,
manajemen memerlukan pedoman atau titik acuan untuk mengevaluasi ikian dan
biaya prornosi penjualan.
Manajemen sangat perlu mengawasi secara khusus
mana iklan dan promosi penjualan yang berfungsi paling baik dan paling berpengaruh
pada penjualan.Untuk mengetahui hal tersebut kuncinya adalah pelanggan atau
masyarakat mengetahui dan menanggapi atau tidak. Menjaga nama perusahaan di
benak masyarakat merupakan prioritas utama pemasaran dan usaha, meskipun untuk
mengukur bagaimana nama perusahaan (brand
image) benar-benar mempengaruhi pelanggan sangat sulit dilacak. Namun
demikian, manajemen perlu mengembangkan beberapa ukuran atau pengujian
bagaimana biaya pemasaran mempunyai kontribusi terhadap penjualan.Tentu saja,
manajemen dapat mengawasi perusahaan pesaing, tetapi mereka tidak rnungkin
untuk memberi tahu mengenai teknik promosi penjualan yang paling efektif.
5. Mengevaluasi Biaya untuk Fasilitas
Biaya untuk fasilitas yang dimaksud di sini bukan
biaya investasi untuk pengadaan fasilitas atau assets, narnun biaya yang timbul
akibat adanya fasilitas yang digunakan untuk usaha.Fasilitas tersebut digunakan
manajemen dalam menjalankan usahanya baik berupa bangunan dan isinya. Semakin
banyak dan luas fasilitas yang digunakan manajemen dalam menjalankan usaha,
maka akibatnya akan semakin banyak biaya yang akan ditimbulkan. Contoh dari
biaya fasilitas ini antara lain biaya sewa, pemeliharaan, asuransi kebakaran
atas isi bangunan, premi asuransi umum, sistem keamanan dan sebagainya.
Meskipun pendapatan penjualan mampu menghasilkan
laba, namun apabila pendapatan tersebut masih lebih rendah dari pedomanatau
batasan yang telah ditetapkan perusahaan, manajemen tidak perlu menambah ruang
fasilitas untuk meningkatkan penjualan.Berdasarkan pedoman tersebut sebenarnya
manajemen masih memiliki ruang untuk perumbuhan penjualan tahun berikutnya.
6. Menelusuri Perincian Biaya Lainnya
Dalam laporan Laba Rugi, kelornpok biaya pada
garis terakhir merupakan sekumpulan biaya-biaya yang tidak diklasifikasikan
pada biaya di atasnya.Biaya-biaya pada rekening ini pada beberapa perusahaan
diklasifikasikan dalam biaya administrasi dan umum. Perusahaan dalam skala
kecil memasukkan beberapa biaya seperti: izin, parkir, perlengkapan kantor,
perangko dan pengiriman, layanan keanggotaan klub, perjalanan, kredit macet,
biaya profesional, kertas toilet, tanda petunjuk, sumbangan, stationery,
aktivitas karyawan, peringatan hari besar dan sebagainya. Biaya-biaya tersebut
cukup besar jumlahnya diakhir tahun, bahkan terkadang membuat manajemen
terkejut karena jumlahnya jauh di atas anggaran dan biaya ini kadang lepas dari
perhatian.
Dalam hal ini sudah seharusnya manajemen
melakukan pengendalian biaya terhadap rekening ini dan mengabaikannya merupakan
kesalahan yang besar.Manajamen dapat membuat peringkat klasifikasi biaya
terbesar dalam rekening ini.Manajemen perlu mengindentifikasi kepentingan dan
kontribusi biaya-biaya yang terjadi terhadap peningkatan penjualan.Bila perlu
manajemen menetapkan suatu pedoman atau batasan seberapa besar jumlah maksimal
biaya yang boleh dikeluarkan pada rekening ini.
7. Memahami Biaya Bunga
Jangan mudah menerima penawaran pinjaman dengan
syarat ringan dengan bunga yang rendah jika anda benar-benar tidak membutuhkan
fasilitas tersebut.Beban bunga kwuangan merupakan biaya- biaya penggunaan utang
untuk mmmbiayai operasional usaha. Biaya Bunga akan mengurangi jumlah Laba
Operasional yang diperoleh manajemen dan usaha. Manajemen perlu
mempertimbangkan biaya bunga, sebelum memutuskan mengambil kredit dan
memutuskan bagaimana usaha dibiayai.
E. Karakteristik Biaya
-->
-->
-->
1.
Uang : Biaya aktiva harus dinyatakan
dengan uang
2.
Hak pemakaian : Perusahaan akan
mempunyai hak untuk mengggunakan aktiva atau mendapatkan berbagai manfaat dari penggunaan
aktiva tersebut
3.
Nilai : Biaya suatu aktiva
mencerminkan nilai ekonomis yang nantinya tersebut akan digunakan oleh
perusahaan
4.
Kondisi dan pembatasan : hak atas
pemakaian bersifat tak bersyarat dan jika aktiva tersebut milik perusahaan
melalui pembelian maka hak perusahaan akan aktiva menjadi tidak dapat dibatasi
5.
Unsur Waktu : Jika aktiva memberikan
waktu pemakaian yang lama maka akan mencerminkan biaya yang berbeda
6.
Berwujud dan tak berwujud : karena
aktiva merupakan hak yang memiliki umur ekonomis
7.
Nilai Guna : kegunaan merupkan esensi
dari biaya aktiva, tanpa nilai guna perusahaan tidak akan melakukan pengadaan
(perolehan) aktiva
F. Tingkatkan Penjualan Dengan
Meningkatkan Nilai Tambah
-->
-->
Sejumlah
pedagang melakukan berbagai taktik penjualan dengan mengandalkan diskon untuk
mendorong pembeli melakukan transaksi di tokonya. Walaupun diskon bisa
dijadikan sebagai taktif yang efektif, namun bisa menjadikan resiko brand
produk rusak dan memotong pendapatan anda. berikut ini cara meningkatkan laba perusahan
dengan menambahkan nilai tambah :
1. Inbound Marketing
Teknik marketing ini mulai
dikenal di tahun 2006. Dengan menggunakan inbound marketing maka Anda melakukan
marketing sekaligus membuat nilai tambah. Inbound marketing sangat dahsyat
untuk semua bisnis termasuk untuk perusahaan dagang.
2. Layanan Ke Konsumen
Mungkin terdengar sederhana, namun
pada fakta di lapangan bahwa pembeli jauh lebih menyukai berbelanja di toko
yang memberikan pelayanan terbaik dan tidak hanya sekedar menjual produk saja.
Layanan pelanggan yang baik memungkinkan sekali konsumen untuk datang kembali
dan melakukan pembelian berulang .
Mendapatkan loyalitas pelanggan
memang tidak semudah, karena samakin banyak konsumen yang loyal kepada anda
maka semakin pula bisnis anda tetap berkembang. Selain memberikan pelayanan
yang baik, lakukan pelanggan dengan memberikan informasi informasi produk baru.
Hal ini dapat memberikan perbedaan toko anda dengan pesaing.
3. Tingkatkan Jumlah Prospek Secara Signifikan
Di era modern ini cukup mudah
meningkatkan jumlah prospek secara signifikan, Anda bisa membuka sistem toko
online yang menjangkau ke seluruh wilayah Indonesia dan bahkan mancanegara
dengan biaya yang sangat hemat. Jika Anda masih awam dengan internet marketing
Anda bisa menggunakan layanan jasa pembuatan website Spica yang akan
membantu Anda meningkatkan prospek secara signifikan melalui website. Atau jika
Anda sudah memiliki sistem toko online Anda bisa menggunakan jasa optimasi website Andromeda untuk
meningkatkan jumlah pengunjung website Anda secara signifikan.
4. Keahlian Daya Tarik Pelanggan
Seorang pelanggan akan lebih
menyukai bila keberadaannya dihargai secara personal, bukan sampai hanya after
sales. Mengubah hubungan pembeli dan penjual menjadikan bisnis anda sangat
berbeda dengan pesaing lainnya, misalnya memberikan janji temu gratis terhadap
pelanggan atau sebaliknya anda berkunjung ke kantor atau tempat usaha mereka.
Bagi penjual online dapat memberikan
tips kepada pembeli melalui dukungan interaktif media sosial seperti
tutorial, video, opini dan tips lain yang mungkin dapat bermanfaat untuk
pelanggan. Dengan demikian, konsumen lebih percaya dan lebih tertarik melakukan
pembelian di toko anda daripada di toko lain.
5. Bisnis Eksklusivitas
Ketika anda menjual produk yang sama
persis dengan pesaing anda, akan sulit sekali memberikan harga tinggi, terutama
di pasar yang sangat kompetitif. Namun, pedagang yang cerdas tentu menyadari
bahwa banyak pembeli yang bersedia membayar premium untuk barang barang yang
tidak dapat mereka beli di tempat lain. Dalam hal ini, bisnis eksklusivitas
membantu menciptakan situasi kelangkaan buatan dan memberikan negosiasi dengan
harga yang cukup tinggi. Bagi pedagang tidak mudah menentukan produk yang
dikenal oleh pelanggan, maka dari itu hal ini merupakan tantangan perusahaan
tersendiri.
Pedagang juga dapat mengeksklusifkan
kepada pembeli setia sebelum produk anda tersedia di publik, dimana setiap
orang dapat membelinya. Akses eksklusif ini dapat berbagai cara seperti
penyelenggaraan acara belanja khusus atau akses khusus secara online.
A. Efisiensi Biaya
Pembengkakan pengeluaran pada perusahaan
adalah salah satu hal yang harus dievaluasi, bila dalam pendapatan tidak
diimbangi dengan pengeluaran maka dapat beresiko kerugian perusahaan.
Pemotongan gaji karyawan secara sepihak bukanlah solusi yang tepat, sebagai
pedagang sebaiknya meningkatkan efisiensi dalam bisnis agar perusahaan anda
terhindar dari kerugian. Berikut ini 3 hal sederhana yang dapat anda terapkan
di perusahaan anda :
1. Gunakan Teknologi Yang Tepat
Bagaimana teknologi membantu bisnis
untuk meningkatkan efisiensi? Banyak proses yang menjadi sederhana karena
menggunakan teknologi yang tepat seperti meningkatkan jumlah otomatisasi, atau
mengurangi jumlah pekerjaan dari karyawan. Misalnya, daripada mengelola masalah
terkait SDM diatas kertas dapat mengalihkan ke sebuah aplikasi teknologi dimana
akan mempermudah karyawan dalam mengajukan sesuatu kepada pemilik bisnis.
Disisi akuntansi penjualan, teknologi
perangkat lunak akan lebih membantu secara terperinci dan realtime. Misalnya
pelacakan pengeluaran hari ini, dan pada jam yang diinginkan, tanpa harus
menunggu kedatangan pihak akuntansi atau supervisor untuk menginformasikan
karena data pada teknologi perangkat lunak sudah terekap jelas.
Penggunaan Odoo ERP adalah salah satu sistem informasi yang dapat
mengoptimasi bisnis anda secara terintegrasi, saling berhubungan dan mudah
dioperasikan. Dalam penggunaan odoo ERP membantu pemilik perusahaan untuk
memantau secara realtime data akuntansi, data dokumen, sales, stok barang,
point of sales, pengajuan karyawan, informasi kegiatan setiap karyawan dan
lainnya dengan akses online. Sistem ERP juga mampu diterapkan dengan removate
server could atau tidak perlu sebuah perangkat karena data disimpan di could
atau awan. Untuk informasi lebih mengenai Odoo ERP, anda dapat berkonsultasi
langsung dengan jasa implementasi odoo ERP
2. Terapkan Perubahan Budaya Dalam Kerja
Budaya kerja sangat penting untuk
mengubah SDM untuk berperilaku produktif, dan menjaga waktu terbuang sia – sia.
Oleh karena itu, banyak perusahaan yang tidak mengetahui penetapan tugas setiap
individu secara baik, maka dari itu pemilik perusahaan dapat mengelola dengan
memanagement tugas melalui sistem ERP.
3. Identifikasi Siapa Yang Bertanggung Jawab
Beberapa perusahaan sebaiknya memiliki
CIO dan COO yang bertanggung jawab untuk meningkatkan sistem dan membantu
operasional internal perusahaan serta bertanggung jawab atas produktifitas
karyawan karyawannya. Pemilik bisnis juga dapat menggunakan teknologi sistem
ERP untuk evaluasi masalah internal, dengan demikian setiap karyawan dapat
memberikan alasan mengenai kendala bila tidak mencapai target.
4. Tingkatkan Branding
Jika anda
ingin meningkatkan branding, terlebih dahulu anda harus mengetahui nilai dari
awareness atau tingkatan calon konsumen mengenali produk anda. Setelah brand
awareness berjalan dengan baik maka secara otomatis calon pembeli akan muncul
“interest” dan menggali informasi lebih dalam mengenai produk yang anda buat.
Berikut ini langkah meningkatkan brand :
5. Berinteraksi Melalui Media Sosial
Sosial
media seperti facebook, instagram, twitter, Google+ dan lainnya merupakan
tombak pergerakan pemasaran
bisnis yang sangat baik. Banyak keuntungan yang dapat diraih seperti top of
mid, brand recall dan brand recognition. Dengan media sosial, pebisnis juga
dapat melakukan interaksi publik yang dapat meningkatkan nilai kepercayaan, dan
penawaran khusus langsung kepada calon pembeli.
Pemasaran
produk pada media sosial dapat meningkatkan secara langsung brand awareness,
hal ini akan membantu promosi anda
dibidang online. Setidaknya memiliki sosial media bisnis yang selalu aktif,
berikan konten konten yang interaktif, dan selalu memberikan interaksi kepada
follower.
6. Adakan Event Tertentu
Apapun
bisnis anda, mengadakan acara secara langsung adalah hal yang paling bagus
dalam mendapatkan perhatian calon pembeli dan prospek. Anda juga dapat
memberikan event event ini hari spesial seperti pesta natal, pesta perayaan
tertentu dan lainnya untuk mengembangkan bisnis seperti peluncuran produk atau
promosi.
7. Mengajukan Kampanye Marketing
Mengajukan
iklan memang sangat baik ibu meningkatkan kredibilitas tinggi dan bisa
menyakinkan secara langsung. Untuk mendapatkan pengiklan yang baik, anda dapat
menargetkan ke media televisi , media cetak ataupun media lain yang cukup
populer.
8. Mengikuti Pameran
Salah satu
strategi promosi yang dapat dipakai usaha kecil hingga besar, mengikuti ajang
pameran merupakan salah satu cara
untuk mengenalkan produk anda ke calon konsumen, memberikan penawaran dan
menunjukan identitas perusahaan anda.
Selain
itu, anda dapat mengenalkan
produk produk anda dengan mengenalkan produk lama yang telah diberikan invoasi
baru sehingga konsumen tidak bosan dengan produk yang sudah ada sebelumnya.
Dengan demikian anda dapat memicu interest atau minat konsumen dengan mudah.
9. Bergabung Dengan Bisnis Lain
Bila anda
memiliki bisnis yang serupa, anda bisa meningkatkan penjualan dengan bergabung
pada bisnis lain yang hampir serupa. Misalnya, anda dapat menawarkan diskon
bunga eksklusif kepada pelanggan toko pengantin
-->G. PERAMALAN PERMINTAAN
-->
Peramalan
adalah proses untuk memperkirakan berapa kebutuhan di masa datang yang meliputi
kebutuhan dalam ukuran kuantitas, kualitas, waktu dan lokasi yang dibutuhkan
dalam rangka memenuhi permintaan barang ataupun jasa. Salah satu jenis
peramalan adalah peramalan permintaan. Peramalan permintaan (fOrecasting
Demand) merupakan tingkat permintaan produk –produk yang diharapkan akan
terealisasi untuk jangka waktu tertentu pada masa yang akan datang.
Menurut Vincers Gapers didalam Management permintaan ada dua jenis
permintaan, yaitu:
1. Permintaan bebas (
independent Demand)
Merupakan permintaan terhadap material, suku cadang
atau produk yang bebas atau tidak terkait langsung dengan struktur bill of
material (BOM) untuk produk akhir atau item teretentu.
2. Permintaan
tidak bebas( Dependent Demand)
Merupakan permintaan terhadap material , suku cadang
atau produk yang terkait langsung dengan atau diturunkan dari struktur bill of
material untuk produk akahir atau item tertentu.
Tujuan peramalan dilihat dengan waktu:
a. Jangka pendek (Short Term)
Menentukan kuantitas dan waktu dari item dijadikan produksi. Biasanya
bersifat harian ataupun mingguan dan ditentukan oleh Low Management.
b. Jangka Menengah (Medium Term)
Menentukan kuantitas dan waktu dari
kapasitas produksi. Biasanya bersifat bulanan ataupun kuartal dan
ditentukan oleh Middle Management.
c. Jangka Panjang (Long Term)
Merencanakan kuantitas dan waktu dari
fasilitas produksi. Biasanya bersifat tahunan, 5 tahun, 10 tahun,
ataupun 20 tahun dan ditentukan oleh Top Management.
Karakteristik Peramalan Yang Baik
Peramalan yang baik mempunyai beberapa kriteria yang
penting, antara lain akurasi, biaya,dan kemudahan. Penjelasan dari
kriteria-kriteria tersebut adalah sebagai berikut :
1. Akurasi.
Akurasi dari suatu hasil peramalan diukur dengan
hasil kebiasaan dan kekonsistensian peramalan tersebut. Hasil peramalan
dikatakan bisa bila peramalan tersebut bila terlalu tinggi atau
rendah dibandingkan dengan kenyataan yang sebenarnya terjadi. Hasil
peramalan dikatakan konsisten bila besarnya kesalahan peramalan
relatif kecil. Peramalan yang terlalu rendah akan mengakibatkan kekuranga
persediaan, sehingga permintaan konsumen tidak dapat
dipenuhi segera akibatnya perusahaan dimungkinkan
kehilangan pelanggan dan kehilangan keuntungan
penjualan. Peramalan yang terlalu tinggi akan mengakibatkan terjadinya
penumpukan persediaan, sehingga banyak modal yang terserap sia –
sia. Keakuratan dari hasil peramalan ini
berperan penting dalammenyeimbangkan persediaan yang ideal.
2. Biaya.
Biaya yang diperlukan dalam
pembuatan suatu peramalan adalah tergantung dari jumlah item
yang diramalkan, lamanya periode peramalan, dan metode peramalan yang dipakai.
Ketiga faktor pemicu biaya tersebut akan mempengaruhi berapa
banayak data yang dibutuhkan, bagaimana
pengolahan datanya ( manual atau
komputerisasi), bagaimana penyimpanan datanya dan siapa tenaga ahli yang
diperbantukan. Pemilihan metode peramalan harus
disesuaikan dengan dana yang tersedia dan tingkat
akurasi yang ingin didapat, misalnya item-item yang penting akan
diramalkan dengan metode yang sederhana dan
murah. Prinsip ini merupakan adopsi dari hukum Pareto ( Analisa ABC
).
3. Kemudahan
Penggunaan metode peramalan yang sederhana, mudah
dibuat, dan mudah diaplikasikan akan memberikan
keuntungan bagi perusahaan. Adalah percuma memakai metode
yang canggih, tetapi tidak dapat diaplikasikan pada sistem perusahaan karena
keterbatasan dana, sumber daya manusia, maupun peralatan teknologi.
1. Karakteristik Peramalan Yang Baik
Peramalan yang baik mempunyai beberapa kriteria yang
penting, antara lain akurasi, biaya,dan kemudahan. Penjelasan dari
kriteria-kriteria tersebut adalah sebagai berikut :
1. Akurasi.
Akurasi dari suatu hasil peramalan diukur dengan
hasil kebiasaan dan kekonsistensian peramalan tersebut. Hasil peramalan
dikatakan bisa bila peramalan tersebut bila terlalu tinggi atau
rendah dibandingkan dengan kenyataan yang sebenarnya terjadi. Hasil
peramalan dikatakan konsisten bila besarnya kesalahan peramalan
relatif kecil. Peramalan yang terlalu rendah akan mengakibatkan kekuranga
persediaan, sehingga permintaan konsumen tidak dapat
dipenuhi segera akibatnya perusahaan dimungkinkan
kehilangan pelanggan dan kehilangan keuntungan
penjualan. Peramalan yang terlalu tinggi akan mengakibatkan terjadinya
penumpukan persediaan, sehingga banyak modal yang terserap sia –
sia. Keakuratan dari hasil peramalan ini
berperan penting dalammenyeimbangkan persediaan yang ideal.
2. Biaya.
Biaya yang diperlukan dalam
pembuatan suatu peramalan adalah tergantung dari jumlah item
yang diramalkan, lamanya periode peramalan, dan metode peramalan yang dipakai.
Ketiga faktor pemicu biaya tersebut akan mempengaruhi berapa
banayak data yang dibutuhkan, bagaimana
pengolahan datanya ( manual atau
komputerisasi), bagaimana penyimpanan datanya dan siapa tenaga ahli yang
diperbantukan. Pemilihan metode peramalan harus
disesuaikan dengan dana yang tersedia dan tingkat
akurasi yang ingin didapat, misalnya item-item yang penting akan
diramalkan dengan metode yang sederhana dan
murah. Prinsip ini merupakan adopsi dari hukum Pareto ( Analisa ABC
).
3. Kemudahan
Penggunaan metode peramalan yang sederhana, mudah
dibuat, dan mudah diaplikasikan akan memberikan
keuntungan bagi perusahaan. Adalah percuma memakai metode
yang canggih, tetapi tidak dapat diaplikasikan pada sistem perusahaan karena
keterbatasan dana, sumber daya manusia, maupun peralatan teknologi.
2. Beberapa Sifat Hasil Peramalan.
Dalam membuat peramalan atau menerapkan suatu
peramalan maka ada beberapa hal yang harus dipertimbangkan yaitu :
1. Ramalan pasti mengandung
kesalahan, artinya peramal hanya bisa mengurangi
ketidakpastian yang akan terjadi, tetapi
tidak dapat menghilangkan ketidakpastian tersebut.
2. Peramalan seharusnya
memberikan informasi tentang beberapa ukuran kesalahan,
artinya karena peramalan pasti mengandung kesalahan, maka adalah
penting bagi peramal untuk menginformasikan
seberapa besar kesalahan yang mungkin terjadi.
3. Peramalan jangka pendek
lebih akurat dibandingkan peramalan jangka panjang. Hal
ini disebabkan karena pada peramalan jangka pendek, faktor-faktor
yang mempengaruhi permintaan relatif masih
konstan sedangkan masih panjang periode peramalan, maka semakin besar
pula kemungkinan terjadinya perubahan faktor-faktor yang mempengaruhi
permintaan.
3.
Mencocokkan Supply Dan Permintaan
Untuk mencocokankan antara supply dan permintaan maka disini perlu
diperhatikan apa saja factor-faktor yang mempengaruhi tingkat
permintaan(demand).
Permintaan suatu produk pada suatu perusahaan sangat dipengaruhi oleh
berbagai faktor lingkungan yang saling berinteraksi dalam pasar yang berada di
luar kendali perusahaan. Dimana faktor – faktor lingkungan tersebut juga akan
mempengaruhi peramalan. Berikut ini merupakan beberapa faktor lingkungan yang
mempengaruhi peramalan [Yami05] :
1. Kondisi umum bisnis dan ekonomi
2. Reaksi dan tindakan pesaing
3. Tindakan pemerintah
4. Kecenderungan pasar
5. Siklus hidup produk
6. Gaya dan mode
7. Perubahan permintaan
8. konsumenInovasi teknologi
4.
Akurasi
peramalan
Ukuran akurasi peramalan secara umum digunakan untuk mengetahui tingkat
perbedaan antara hasil peramalan dengan permintaan yang terjadi untuk melihat
kesalahan peramalan.
a. Mean Absolute
Deviation / MAD (rata-rata absolute mutlak)
Rata-rata penyimpangan absolut merupakan penjumlahan kesalahan prakiraan
tanpa menghiraukan tanda aljabarnya dibagi dengan banyaknya data yang diamati,
b. Mean Square
Error /MSE ( rata-rata kuadrat kesalahan)
c. Mean Forecast
Error/ MFE ( rata-rata kesalahan peramalan)
Rata-rata kesalahan kuadrat (MSE, mean square error) memperkuat pengaruh
angka-angka kesalahan besar, tetapi memperkecil angka kesalahan prakiraan yang
lebih kecil dari satu unit. Sanagat efektif untuk mengetahui apakah suatu hasil
peramalan pada perioda tertentu terlalu rendah atau terlalu tinggi.
d. Mean Absolute
Percentage Error/MAPE ( rata-rata persentase kesalahan absolute)
MAPE merupakan ukuran kesalahan relative. Rata-rata persentase kesalahan
kuadrat merupakan pengukuran ketelitian dengan cara-cara persentase kesalahan
absolute, (MAPE) menunjukkan rata-rata kesalahan absolut prakiraan dalam bentuk
persentasenya terhadap data aktualnya yang akan memberikan informasi kesalahan
terlalu endah atau terlalu tinggi.
-->